Jumat, 21 Maret 2014

Database Performance Management
Nama   : L.Efendi
NIM    : 11.41010.0211
Tugas   : Pertemuan 5 [ MK  Database Administration ]


Definisi Database  Performance Management
   Database Performance adalah optimalisasi penggunaan sumber daya untuk meningkatkan throughput dan meminimalkan pertentangan, memungkinkan kemungkinan terbesar beban kerja untuk diproses.

Performance – Kinerja
ž  meliputi :
¡  Server
¡  Jaringan
¡  Aplikasi
¡  UI
¡  database

Faktor yang mempengaruhi kinerja database :

¡  Workload – Beban kerja
Merupakan kombinasi dari transaksi – query - analisis data warehousing- sistem flow.

¡  Throughput
o   Di definisikan sebagai kemampuan komputer untuk mengolah data.
o   Ini adalah gabungan dari kecepatan I / O, kecepatan CPU, kemampuan paralel dari perangkat, dan efisiensi sistem operasi dan perangkat lunak sistem.
¡  Optimazition
o   Optimasi query terutama yang dilakukan dari internal ke DBMS
o   Optimasi formulasi SQL dan parameter database  yang membuat jalur akses yang paling efisien.

¡  Contention
Kondisi dimana dua atau lebih komponen mencoba untuk menggunakan satu sumber daya dengan cara yang bertentangan

Apa Beda nya MONITORING atau MANAGEMENT ????

Prinsip Pareto
·      Aturan 80/20
80% hasil berasal dari 20% dari usaha tersebut.

Reactive vs Proactive
  • Manajemen kinerja reaktif akan selalu diperlukan karena masalah kinerja yang  tidak direncanakan akan selalu terjadi.
  • manajemen kinerja Proaktif menggabungkan pemikiran, perencanaan, dan otomatisasi untuk meminimalkan reaktif monitoring dan tuning.

PERFORMANCE TUNING TOOLS
  • Compression tools
Tools yang memungkinkan DBA untuk meminimalkan jumlah penyimpanan disk yang digunakan oleh database, sehingga mengurangi penggunaan disk secara keseluruhan.

  • Reorganization tools
Tools yang dapat melakukan proses pembangunan kembali database secara optimal dengan otomatis.

  • Sorting tools
Sorting tools digunakan untuk mengurutkan data sebelum loading database “ memastikan bahwa baris akan berada dalam urutan yang telah ditentukan.”

Masalah yang bisa menyebabkan Performa Database Menurun :
      Scan Tabel
      Index yang tidak sesuai
      Pilihan Index yang tidak sesuai
      Tidak menggunakan Index yang tersedia
      Statistik database yang usang
      Tabel tergabung dalam urutan yang tidak optimal

Faktor lain yang dapat berdampak negative :
      Memory Allocation (Buffer/Cache for data, SQL, Authorization)
      Logging Options (Log Cache, Log Size, Oracle Rollback Segments)
   I/O Efficiency (Separation of tables and indexes on disk, database size, fragmented and extended files)
      Overall application and database workload on the server
      Database schema definitions

Service Level Management
         Disiplin, metodologi proaktif dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tingkat layanan yang memadai dikirim ke semua pengguna TI sesuai dengan prioritas bisnis dan dengan biaya yang dapat diterima.

Type of Performance Tuning
Tuning aplikasi database dapat dipecah menjadi tiga komponen, Yaitu :
      System Tuning
          DBMS harus bisa di seting agar bisa menjamin performa sistem tetap optimal.

      Database Tuning
          Lokasi fisik dari file database dapat mempengaruhi performa aplikasi dalam mengakses                   data   ke database.

      Application Tuning
          Tidak semua masalah aplikasi disebabkan oleh penulisan SQL yang tidak sesuai

Performance Tuning Tools
      Performance Monitors
Realtime, Interval, and Historical Trends

      Performance Estimation Tools
Estimasi kinerja prediktif

      Capacity Planning Tools
What if

      SQL Analysis and Tuning Tools
Eksekusi SQL Single atau Seluruh Program

DBMS Performance Basic
      Do not over-tune
Tahu kapan berhenti, it’s all about business

      Remain focused
Fokus satu masalah dulu, simpan dulu masalah lain.

      Do not panic
I don’t know, but I’ll find out.

      Communicate clearly
Be a center of in commucation, coordinating, discussion, and workload.

      Accept reality
Deal with problem as they occur

Kamis, 06 Maret 2014

Data Availability 
Nama   : L.Efendi
NIM    : 11.41010.0211
Tugas   : Pertemuan 4 [ MK  Database Administration ]


 Data  Availability
               Ketersediaan data pada database yang diakses semua user dan dapat diperoleh setiap saat ketika dibutuhkan. Data Availability dimaksudkan sebagai suatu kesiapan data dimana ketika user membutuhkan data tersebut maka data tersebut merespon secara langsung.

Komponen – Komponen Data Availability
            Data Avaibility terdiri dari 4 komponen, dimana komponen – komponen tersebut menjadi satu dan saling berhubungan untuk memastikan bahwa sistem dapat dijalankan dan proses bisnisnya dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Komponen – komponen tersebut terdiri dari :
  • Manageability
        Kemampuan untuk membuat dan memelihara lingkungan yang efektif yang memberikan layanan kepada pengguna.
  • Recoverability
        Kemampuan untuk membangun kembali layanan jika mengalami kesalahan atau kegagalan komponen.
  • Reliability
        Kemampuan untuk memberikan pelayanan pada tingkat tertentu untuk jangkan waktu lain.
  • Serviceability
      Kemampuan untuk menentukan adanya masalah, pemeriksaan secara menyeluruh, dan memperbaiki masalah itu sendiri.

Manfaat dari Data Avaibility
  • Dapat diakses dari jarak jauh
  • Data tersedia pada saat dibutuhkan
  • Kemampuan menangani crash agar service tetap berjalan seperti biasa
  • Pemindahan atau penghapusan data yang sudah tidak diperlukan agar menghemat tempat penyimpanan data

Keunggulan Data Avaibility
  • Dapat diakses dari jarak jauh
  • Data tersedia saat dibutuhkan
  • Kemampuan penghapusan data yang sudah tidak diperlukan lagi

Strategi dan faktor – faktor data avaibility
a.       Strategi
ü Membeli server yang berkualitas, agar ketersediaan data meningkat.
ü Membuat Backup storage agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan, data tetap ada dan tersedia.
ü Membuat mirror database sehingga apabila database utama rusak atau mengalami gangguan, data masih bisa diakses melalui server mirror.
b.      Faktor
ü Pergantian aplikasi program
ü Modifikasi performance
ü Perubahan aturan
ü Perubahan alur bisnis
ü Perubahan teknologi

Data Avaibility problem
- Permasalahan data avaibility:
ü  Hilangnya Data Center
ü  Masalah jaringan
ü  Hilangnya server hardware
ü  Hilangnya perangkat keras dari server
ü  Kegagalan sistem operasi
ü  Aplikasi bermasalah
ü  Data corupt
ü  Masalah keamanan dan otorisasi
ü  Adanya replikasi data dan propagasi kegagalan
ü  Masalah kinerja yang parah
ü  Masalah pemulihan
ü  Kesalahan DBA


Ensuring avaibility (data)
  1. Melakukan pemeliharaan rutin pada sistem yang operasional sering digunakan
  2. Mengoptimasasifungsi DBA
  3. Mengeksploitasifitur DBMS yang ada
  4. Mengeksploitasi pengelompokan teknologi

Downtime
      Hilangnya bisnis selama outage
      Biaya pembaruan sistem walau sistem yang lama masih tersedia
      Biaya hukum dari setiap tuntuan hukum
      Dampak dari penurunan nilai saham (khusus untuk dotcoms yang bergantung pada sistem komputerisasi untuk semua saham bisnis mereka
      Dampak negatif citra perusahaan

Sumber :
  1. http://regnenbaum.wordpress.com/2011/06/01/resume-database-administrator             [Diakses pada 06 Januari 2011]
  2.  http://meuly176.wordpress.com/category/database-administrator/data-availability-perform-manag/  [Diakses pada 15 April 2011]
  3.  http://davidsilembu.blogspot.com/2011/03/data-availability-dan-performance.html      [Diakses pada 06 Maret 2011]
  4.  http://greatdika27.wordpress.com/2011/03/30/resume-database-administrator-102-%E2%80%93-m3/  [Diakses pada 30 Maret 2011]
  5. meuly176.wordpress.com/.../database.../data-availabili.
  6.  http://www.microsoft.com/technet/





Database Change Management


Nama   : L.Efendi

NIM    : 11.41010.0211

Tugas   : Pertemuan 3 [ MK  Database Administration ]


            Database Change Management adalah proses menentukan apa yang harus dilakukan perubahan ke database, menentukan perubahan tersebut, untuk mengevaluasi dampak dari perubahan dan kemudian mengubah penyebaran mereka. Perubahan pada skema database mungkin diperlukan untuk beberapa alasan, termasuk persyaratan bisnis baru, merger, perubahan undang-undang dan meminta perubahan lingkungan. Skema perubahan mungkin melibatkan perubahan pada dua objek database logis (misalnya, tabel, kolom, kunci primer dan kendala) dan objek database fisik (misalnya, database, ruang meja, kolam buffer dan indeks). Mengubah objek database, terlepas dari jenis, sering kali tidak operasi sepele. Perubahan sering berdampak pada objek tergantung dan kadang-kadang data yang mendasarinya. Proses analisis dan memelihara ketergantungan secara tradisional memakan waktu dan rawan kesalahan.

Typical database environment

            Dengan paket standar pelayanan dan diperpanjang,  lingkungan database dibagi minimal 3: pengembangan, QA (quality assurance) dan produksi. Satu atau lebih skema / database dapat digunakan dalam 3 lingkungan database diberikan tanpa biaya tambahan yang disediakan aplikasi tersebut tetap dalam ruang parameter pengalokasian dan penggunaan CPU, memori dan I / O. Jika perlu, dapat dimasukkan contoh database tambahan (pelatihan, prototipe) dalam paket biaya tambahan.

Arsitektur DBMS
  • Enterprise DBMS dirancang untuk skalabilitas dan kinerja tinggi
  • Depertemental DBMS, untuk mendukung kelompok kerja kecil-menengah dalam sebuah organisasi.
  • Personal DBMS dirancang untuk pengguna tunggal, Contoh. Microsoft Access dan Visual dBase.
  • Mobile DBMS merupakan versi khusus dari DBMS departemenal atau Enterprise. DBMS mobile memungkinkan database lokal akses dan modifikasi pada laptop atau Handphone

DBMS Installation

       Sebuah DBMS adalah bagian kompleks dari perangkat lunak yang membutuhkan perencanaan di muka untuk instalasi agar sukses. Maka harus memahami persyaratan DBMS dan menyiapkan lingkungan DBMS baru.

Standar Administrasi Data
  • Aturan yang jelas tentang kebijakan organisasi berkaitan dengan data.
  • Pedoman untuk menetapkan kepemilikan data dan penata layanan.
  • Aturan untuk pembuatan , kepemilikan data, dan pelayanan data
  • Metadata kebijakan manajemen
  • Pedoman konseptual dan logika pemodelan data
  • Tanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara model data
  • Pedoman untuk penggunaan alat dan petunjuk tentang bagaimana model data yang harus dibuat, disimpan, dan dipelihara.
  • Kebijakan Organisasi untuk sharing data.
  • Petunjuk tentang cara untuk mendokumentasikan ketika database fisik menyimpang dari model data logic.

Standar Administrasi Database
  • Instalasi dan prosedur pengujian
  • Penyimpanan, penggunaan, dan pemantauan prosedur

Standar Keamanan Database
  • Menentukan siapa yang berwenang.
  • Daftar pemberian otorisasi database.
  • Informasi pada setiap interface yang digunakan.
  • Prosedur pemberitahuan kepada User.
  • Prosedur menghapus user.

Kebutuhan Manajemen Perubahan
       Inteligen.
       Analisis Perencanaan.
       Dampak analisis.
       Otomasi.
       Standarisasi prosedur.
       Reliable dan proses diprediksi. Ketersediaan.
       Cepat dan efisien
       Proaktif

            Untuk Secara Efektif Melakukan Perubahan Database, DBA Perlu Mempertimbangkan Setiap Item( Materi Sebelumnya)sebagian Besar Organisasi Memiliki Beberapa Produk DBMS, Masing-masing Dengan Berbagai Tingkat Dukungan Untuk Melakukan Perubahan.

Jenis-jenis Perubahan Dalam Database:
      Perangkat Lunak DBMS
      Konfigurasi Hardware
      Desain Logikal Dan Fisikal
      Aplikasi
      Fisik Struktur Database

Faktor yang memaksa untuk mengubah struktur basis data
      Perubahan untuk program aplikasi yang memerlukan  tambahan atau diubah unsur data
      Modifikasi kinerja untuk membuat aplikasi database berjalan lebih cepat
      Regulasi perubahan yang menyimpan tipe data baru, atau yang data yang sama untuk jangka waktu yang lebih lama
      Perubahan yang membutuhkan tipe data baru
      Teknologi yang memungkinkan perubahan database untuk menyimpan jenis data baru dan data lebih dari sebelumnya

Dampak Perubahan pada Struktur Database
      Ketika Kebutuhan Data Organisasi Berubah, Database Digunakan Untuk Menyimpan Data Juga Harus Berubah.
      Jika Data Tidak Dapat Diandalkan Dan Tidak Tersedia, Sistem Tidak Melayani Kebutuhan Bisnis
      Yang Diperlukan Tidak Hanya Gagal-aman, Tetapi Juga Otomatis, Efisien, Dan Mudah Digunakan.
      Pengaruh Drop Cascading Merumitkan Pekerjaan Mengubah Skema Database.

STANDART PERMINTAAN PERUBAHAN
  DBA Harus Menetapkan Bentuk Standar Untuk Menerapkan Perubahan-perubahan Database.
   Standar Bentuk Permintaan Perubahan Mencegah Miskomunikasi Yang Terjadi Selama Proses Perubahan Manajemen Dan, Jika Mungkin, Harus Dilaksanakan Secara Online.
       Ketika Perubahan Database Selesai, Form Harus Ditandatangani Oleh Dba

KESIMPULAN
        Database Dijamin Membutuhkan Perubahan Selama Hidup Mereka.
     DBA Adalah Penjaga Database Dan Karenanya Bertanggung Jawab Untuk Melaksanakan Perubahan Secara Bertanggung Jawab Yang Menjamin Struktur, Integritas, Dan Keandalan Database.
     DBA Harus Membuat Dan Mengelola Database Disiplin Perubahan Manajemen Yang Terdiri Dari Alat-alat, Prosedur, Dan Kebijakan Untuk Memberlakukan Perubahan Database Secara Tepat Dan Bertanggung Jawab.

Sumber :
  1. http://rizkimentaritimur.wordpress.com/2011/03/07/database-change-management/
[Diakses pada 07 maret 2011]
  1. http://regnenbaum.wordpress.com/2011/06/01/resume-database-administrator
[Diakses pada 06 Januari 2011]