Rabu, 12 November 2014

Realis Tepercaya (Tipe Kepribadian Saya)

Tipe Realis Tepercaya rendah hati dan sangat memikirkan tanggung jawab. Mereka cermat, pendiam, dan menuntut. Sifat mereka yang paling menonjol adalah dapat diandalkan dan mereka akan selalu berusaha memenuhi janji yang pernah mereka lontarkan. Tipe Realis Tepercaya adalah orang-orang yang cenderung tidak banyak bicara dan serius, mereka tidak banyak bicara namun pendengar yang baik. Kadang-kadang mereka kelihatan pendiam dan menjaga jarak bagi mereka yang belum kenal walaupun biasanya mereka memiliki kejenakaan dan semangat yang tinggi. Kekuatan mereka adalah ketelitian, rasa keadilan yang tinggi, kegigihan yang hampir menuju keras kepala, dan sikap pragmatis, penuh semangat, dan tekad. Tipe Realis Tepercaya tidak pernah ragu ketika sesuatu harus dilakukan. Mereka melakukan apa yang perlu tanpa mengumbar kata-kata.

Jenis kepribadian ini tidak hanya berharap banyak pada diri sendiri namun juga pada orang lain. Begitu tipe Realis Tepercaya menetapkan diri pada sesuatu, sulit membujuk mereka untuk berpaling. Mereka tidak suka mempertaruhkan sesuatu. Merencanakan berarti keamanan bagi tipe Realis Tepercaya, begitu juga halnya dengan keteraturan dan disiplin. Mereka tidak keberatan menghormati otoritas dan hirarki namun tidak suka mendelegasikan tugas. Mereka yakin orang lain tidak akan mengerjakannya sesungguh-sungguh mereka. Di posisi manajemen, mereka sangat berorientasi pada tugas – mereka memastikan semuanya dikerjakan dengan baik; namun demikian, mereka tidak terlalu berminat menjalin hubungan pribadi dalam lingkungan pekerjaan.

Dalam hubungan asmara, tipe Realis Tepercaya juga amat tepercaya. Sebagai pasangan, mereka dapat dipercaya dan konsisten, seimbang dan berpikir dengan akal sehat. Keamanan dan kestabilan sangat penting bagi mereka. Mereka nyaris tidak punya waktu untuk bermewah-mewah dan main-main. Siapa pun yang mendapatkan mereka sebagai teman atau pasangan dapat mengandalkan mereka seumur hidup. Namun demikian, butuh cukup banyak waktu bagi tipe Realis Tepercaya untuk memasuki suatu hubungan asmara atau pertemanan. Mereka tidak terlalu membutuhkan kontak sosial; oleh karena itu mereka sangat cermat ketika memilih pasangan dan teman dan membatasi diri dengan lingkaran kecil namun eksklusif yang sesuai dengan tuntutan tinggi mereka. Mereka cenderung menunjukkan keakraban mereka kepada orang-orang yang penting bagi mereka dengan tindakan – pasangan mereka sebaiknya tidak mengharapkan deklarasi cinta yang romantis.

Kamis, 15 Mei 2014

DBA Tools dan DBA Rules

Nama              : L.Efendi
NIM                : 11.41010.0211
Tugas              : Pertemuan 15 [ MK Database Administration ]

DBA Tools
Setiap produk utama DBMS menyediakan, sistem manajemen databse yang lengkap fungsional yang dapat digunakan untuk menyiman dan mengolah data. Meskipun organisasi dapat menginstal dan menggunakan DBMS yang dikirim, banyak yang menemukan bahwa fungsi yang dibutuhkan cukup untuk mendukung pengembangan database dalam skala besar.

Administrasi dan pemeliharaan aplikasi database sangat memakan waktu jika anda menggunakan fitur – fitur standar dari DBMS. Untungnya, banyak DBA Tools yang meningkatkan fungsi sistem manajemen database relasional yang tersedia dari vendor ketiga.

Jenis dan Keuntungan DBA Tools
  • DBA tools meringankan beban administrasi dan mengurangi kemungkinan kesalahan – kesalahan yang diperbuat manusia
  • DBA tools mengurangi jumlah waktu, tenaga, dan kesalahan manusia yang terlibat dalam memelihara sistem basis data yang efisien

            Kebanyakan organisasi menerapkan setidaknya satu add-on tools untuk DBMS mereka. Banyak organisasi menggunakan puluhan tools untuk meringankan beban administrasi yang terkait dengan mengelola pengembangan produksi database.

> Contoh DBA Tools
Database Perfomance Tools
            DBMS kebanyakan tidak memberikan analisis yang tepat. DBA harus menggunakan katalog sistem dan permintaan untuk mengawasi setiap database dan obyeknya. Ini bukan solusi optimal karena hal itu bergantung pada intervensi manusia untuk organisasi database yang efisien.

Database Analisis Tools
  • Mengumpulkan statistik untuk tabel dan indeks. Informasi statistik standar yang menangkap informasi lebih lanjut atau kombinasi keduanya.
  • Untuk menangkap statistik saat ini, membaca set data yang mendasari objek database, membaca stastistik database dari sistem katalog, dan membaca tabel unik untuk menangkap statistik yang di sempurnakan.
  • Mengatur batas berdasarkan statistik databae dimana penjadwalan otomatis reorganisasi databse dan tugas – tugas pemeliharaan lainnya dapat diakses.
  • Menyediakan serangkaian laporan masalah merinci dan masalah untuk objek database tertentu.

Aplication Pefomance Tools
  • Menganalisa SQL dalam program aplikasi, menggambarkan dalam format grafis
  • Mengusulkan alternatif solusi SQL berdasarkan sistem pakar
  • Menganalisa subsistem

Programing and Development Tools
Beberapa alat penghubung antara DBA tools dan programmer tools. Misalnya, pihak ketiga vendor menawarkan berbagai perangkat yang meningkatkan pengembangan aplikasi database. Beberapa tugas pemrograman dan pengembangan perangkat dapat mencakup : 
  • Checkpoint / Restart
  • Debuging Tools
  • Miscellaneous Tools
  • Space Management Tools
  • Compression Tools

Evaluating DBA Tools Vendors
            Organisasi maju, biasanya menambah kan staf DBA dengan perangkat lunak canggih yang membantu untuk mengotomatisasi tugas administrasi database. Beberapa kategori alat database yang tersedia untuk organisasi untuk meningkatkan efisiensi administrasi database. Kadang-kadang DBA harus memilih dari daftar perangkat yang sama yang disediakan oleh beberapa vendor utama.

Meskipun aspek yang paling penting dari pemilihan database tools adalah cara memenuhi kebutuhan organisasi, menentukan sifat dan stabilitas dari vendor produk

DBA Rules
            Database administrator bertanggungjawab terhadap performance, integeritas, dan keamanan dari database. Peran tambahan yang diperlukan kemungkinan besar termasuk perencanaan, pembangunan (development), troubleshooting. Pendekatan database mengikuti beberapa prinsip:
  1. Data tetap konsisten dalam database
  2. Data terdefinisi dengan jelas
  3. User mengakses data secara bersamaan, dalam bentuk yang cocok untuk mereka

            Peran database administrator meningkat berdasarkan database dan proses yang dikelola dan kemampuan dari database management system (DBMS).

Sumber :


Data Conectivity

Nama              : L.Efendi
NIM                : 11.41010.0211
Tugas              : Pertemuan 14 [ MK Database Administration ]

DATA CONECTIVITY
Database Connectivity merupakan sebuah fasilitas komputer yang memungkinkan server client untuk berkomunikasi dengan  database server pengguna lain. Database management system (DBMS) menyediakan fasilitas untuk menyimpan, mengorganisir, dan mengambil data.

Sebuah database management system (DBMS) menyediakan fasilitas untuk menyimpan, mengorganisir, dan mengambil data. Sebagian besar aplikasi bisnis menyimpan data dalam database relasional. Aplikasi dapat mengakses informasi database dengan menggunakan Java Database Connectivity (JDBC) API.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Database Connectivity:
- Knowing the business, not only technology
- Centralized or Distributed
- Thin client or fat client
- Database gateway
- Network Trafic
- Database design
- New technology (XML, Java, etc)
- Webbase or desktop

DBA Tools :
- Modeling & design
- Change management
- Table Editor
- Performance management
- Backup and recovery
- PT warehouse BI
- Programing & development
- Miscellaneous

Elemen – elemen dalam Database Connectivity
            Database adalah repositori dimana data disimpan untuk perusahaan. Java EE mengakses aplikasi database relasional melalui API JDBC. Untuk prosedur administrasi. JDBC Connection Pool adalah sekelompok koneksi dapat digunakan kembali untuk database tertentu untuk prosedur administrasi.

Pooling Connection
Koneksi database yang terbatas dan mahal dapat memakan waktu yang tidak proposional dan lama untuk menciptakan relatif terhadap operasi yang dilakukan pada mereka. Hal ini sangat tidak efisien untuk sebuah aplikasi untuk membuat menutup koneksi database jika perlu untuk memperbaharui database.

ODBC (Open Database Connectivity)
            Sebuah standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data. Standar ini menyediakan API yang dapat digunakan untuk menjalankan dan mengoneksikan sebuah aplikasi dengan sbeuah sistem managemen basis data (SMBD). Pada Desainer ODBC membuatnya dengan tujuan agar ODBC terbebas dari penggunaan bahasa pemrograman tertentu, sistem manajemen basis data tertentu, dan sistem operasi tertentu.

Komponen utama ODBC
  • ODBC API : Sekumpulan panggilan fungsi kode – kode kesalahan dan sintaksis SQL yang mendefinisikan bagaimana data dalam sebuah DBMS diakses.
  • Driver basis data ODBC : driver yang mampu memproses panggilan fungsi ODBC untuk sebuah DBMS tertentu.
  • ODBC Driver Manager : yang bertugas untuk memuat driver basis data ODBC yang dibutuhkan oleh aplikasi.

Sumber :
  1. http://meuly176.wordpress.com/category/database-administrator/
  2. http://dendongcihuyy.blogspot.com/2011_06_01_archive.html


Selasa, 13 Mei 2014

Data Movement dan Distribution Database

Nama              : L.Efendi
NIM                : 11.41010.0211
Tugas              : Pertemuan 13 [ MK Database Administration ]

Data Movement
Proses data movement ini adalah memindahkan (dapat diakatakan membackup juga) data – data dari database yang berupa data, indeks, grand, schema, dan lain – lain ketempat baru. Tempat baru ini bisa ke dalam database baru atau memang untuk dibackup saja.

Data Movement Proses data movement ini adalah memindahkan (dapat diakatakan membackup juga) data – data dari database yang berupa data, indeks, grand, schema, dan lain – lain ketempat baru. Tempat baru ini bisa ke dalam database baru atau memang untuk dibackup saja.

Data movement terdiri dari 2 bagian besar yaitu :
  • Load & Upload [difokuskan untuk memindahkan data yang berupa indeks atau data itu sendiri alias isi dari database tersebut]
  • Export & Import [memindahkan data secara lengkap, mulai dari grand, schema, dan seluruhnya]
Jika dilihat, load tersebut behubungan dengan import dan upload berhubungan dengan export.

Load berfungsi untuk memasukan data / transaksi ke sebuah table. Dapat dikatakan juga insert, replace, atau update. Sedangkan upload berfungsi untuk membuat dari data table ke fisik / file. Kelemahan load adalah dalam prosesnya bisa saja terjadi data yang tidak berpindah secara sempurna.

Upload Parameter
  • Limit [membatasi beberapa record]
  • Sample [mencari sample yang telah ditentukan]
  • When [berdasarkan kondisi]

Dan pada upload, hanya satu parameter saja yang dapat berjalan alias tak bisa berjalan bersamaan apabila parameternya lebih dari 1.

Bulk Data Movement (Software Pendukung)
  • ETL [Extrat Transform Load], software yang focus terhadap data warehouse
  • Replication and Propagation, software yang memonitoring source database dan target, dan yang dihasilkan oleh software ini adalah pencatatatn log.
Perlu diperhatikan juga hak akses dalam load & unload, import & export minimal adalah akses select.

Distribution Database
Dalam distribution database terdapat 3 istilah yaitu :
  • Autonomi [idependent], untuk tabel umum akses yang diberikan berbeda dari setiap user.
  • Isolation [stand alone], untuk tabel khusus (privacy) itu terpisah dari user.
  • Transparancy [all user], akses tabel terpisah dari user tetapi user masih dapat mengaksesnya.

Lawan dari database terdistribusi adalah database terpusat. Server yang terpusat memang diuntungkan dalam sisi maintenance sedangkan server terdistribusi lebih rumit dalam proses integrasinya.

Jika database terdistribusi paling tidak membutuhkan Sumber Daya Manusia [SDM] yang baik, network yang lebih baik karena permasalahan network itu sangat fatal dan biasanya permasalahannya tidak jauh – jauh dari permasalahan traffic network. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah request dan respon.

Sumber :
  1. http://antocgiega1.blogspot.com/2011/05/data-movement-distribution.html
  2. http://dewadirga.blogspot.com/2011/05/data-movement-distribution-database.html
  3. http://lintangsekarsanti.wordpress.com/author/lintangsekarsanti/page/3/

Senin, 12 Mei 2014

Database Storage

Nama              : L.Efendi
NIM                : 11.41010.0211
Tugas              : Pertemuan 12 [ MK Database Administration ]

Apa Itu Storage ?            
Pengertian Storage adalah penyimpan, tempat penyimpanan, media yang digunakan untuk menyimpan data yang diolah oleh komputer. Fungsi storage adalah menyimpan data atau file dalam jangka panjang dan pendek.Akses path adalah suatu struktur pencarian, pencarian record dalam database diharapkan bisaefisien.

Media Penyimpanan/storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu :
  1. Primary Memory : Primary Storage atau Internal Storage
Ada 4 bagian didalam primary storage, yaitu :
    • Input Storage Area: Untuk menampung data yang dibaca
    • Program Storage Area: Penyimpanan instruksi-instruksi untuk pengolahan
    • Working Storage Area: Tempat dimana pemrosesan data dilakukan
    •  Output Storage Area : Penyimpanan informasi yang telah diolah untuk sementara waktu sebelum disalurkan ke alat-alat output

Control Section, Primary Storage Section, Alu Section adalah bagian dari CPU. Berdasarkan hilang atau tidaknya berkas data atau berkas program didalam storage kita kenal:
• Volatile Storage
    Berkas data atau program akan hilang bila listrik dipadamkan
• Non Volatile Storage
   Berkas data atau program tidak akan hilang sekalipun listrik 
dipadamkan

Primary Memory komputer terdiri dari 2 bagian :
• RAM (RANDOM ACCESS MEMORY)
Bagian dari main memory, yang dapat kita isi dengan data atau program dari diskette atau sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja didalam memori. RAM bersifat VOLATILE

ROM (READ ONLY MEMORY)
Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus. Misal : Diisi penterjemah (interpreter) dalam bahasa basic. Jadi ROM tidak termasuk sebagai memori yang dapat kita pergunakan untuk program-program yang kita buat. ROM bersifat NON VOLATILE.

Type-type lain dari ROM Chip:
PROM : Jenis dari memori yang hanya dapat diprogram.
PROM dapat diprogram oleh user atau pemakai, data yang diprogram akan disimpan secara permanent
EPROM : Jenis memori yang dapat diprogram oleh user. EPROM dapat dihapus dan diprogram ulang.
• EEPROM: Memori yang dapat diprogram oleh user. EEPROM dapat dihapus dan diprogram ulang secara elektrik tanpa memindahkan chip dari circuit board.

  1. Secondary Memory : Secondary Storage atau External Storage
    Memori dari pada CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan secondary memory / auxiliary memory atau backing storage.

Jenis Secondary Storage:
Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)
   Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape
Direct Access Storage Device (DASD)
   Contoh : Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage

Hirarki Data yaitu Suatu pengaturan dari data yang terdiri dari set dan subset seperti bahwa setiap subset dari sebuah himpunan lebih rendah peringkat dari mengatur.
Pada memori tambahan pengaksesan data dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan instruksi-instruksi seperti GET, PUT, READ atau WRITE.

Beberapa pertimbangan didalam memilih alat penyimpanan :
  1. Cara penyusunan data
  2. Kapasitas penyimpanan
  3. Waktu Akses
  4. Kecepatan transfer data
  5. Harga
  6. Persyaratan pemeliharaan
  7. Standarisasi

Database adalah kumpulan informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus. Menurut fabbri dan Schwab, database adalah system berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan (redundancy) data. Sedangkan menurut Date, database dapat dianggap sebagai tempat sekumpulan berkas dan terkomputerisasi, jadi system database menurut Date pada dasarnya adalah system terkomputersisai yang tujuan utamanya adalah melakukan pemeliharaan terhadap informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Database atau basis data merupakan bagian sangat penting dalam sebuah proses pengolahan data. Secara definisi, basis data adalah koleksi data yang saling berhubungan dan memiliki arti dan terorganisasi secara rapi. Data tersebut harus dapat diakses dengan urutan yang berbeda-beda secara logis dengan cara yang relative mudah.

Suatu system basis data terdiri dari empat komponen yaitu data, yang secara fisik menyimpan informasi-informasi. Database management system (dbms) yaitu software yang mengelola basis data, data description language (DDL) dan Data Manipulation languages (DML) yaitu basis data yang berfungsi untuk mendeskripsikan data ke database management system (DBMS) dan juga member fasilitas untuk perubahan, pemeliharaan, dan pengelolaan basis data, dan program aplikasi yang memudahkan pengguna akhir untuk menggunakan data dan mendapatkannya sebagai informasi yang sesuai. Sampai saat initerdapat lima perspektif desain basis data yang utama yang mempresentasikan suatu evolusi dari pemikiran desain. Kelima desain tersebut adalah system berorientasi file (file oriented), system berdasarkan hierarki, system berbasis jaringan, system relasional, dan system berorientasi objek (object oriented).

Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatusistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan.Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya BMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi.

Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1. Performance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori.

2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.

3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.

4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.

5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

       Jadi, penulis dapat menyimpulkan bahwa secara konsep, database atau basis data adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file) yang saling berhubungan (relation) dengan tatacara yang tertentu untuk membentuk data baru atau infromasi.
Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan penulis menyadari bahwa di penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sarannya.

Sabtu, 03 Mei 2014

Disaster Planning

Nama              : L.Efendi
NIM                : 11.41010.0211
Tugas              : Pertemuan 11 [ MK Database Administration ]

Apa Itu Disaster ?
            Bencana adalah sesuatu yang tak terpisahkan dalam sejarah manusia. Manusia bergumul dan terus bergumul agar bebas dari bencana (free from disaster). Dalam pergumulan itu, lahirlah praktek mitigasi, seperti mitigasi banjir, mitigasi kekeringan (drought mitigation),dll. Di Mesir, praktek mitigasi kekeringan sudah berusia lebih dari 4000 tahun. Konsep tentang Early Warning System untuk kelaparan (famine) dan kesiap-siagaan (preparedness) dengan lumbung raksasa yang disiapkan selama tujuh tahun pertama kelimpahan dan digunakan selama tujuh tahun kekeringan sudah lahir pada tahun 2000.
            Konsep management bencana mengenai pencegahan (Prevention) atas bencana atau kutukan penyakit (plague), pada abad-abad ‘non-peradababan’ selalu diceritakan ulang dalam simbol simbol’ seperti kurban, penyangkalan diri dan pengakuan dosa. Early warning kebanyakan didasarkan pada Astrologi atau ilmu Bintang. Tak heran mengapa kata bencana (DISASTER) secara etimologis berasal dari kata DIS yang berarti sesuatu yang tidak enak (unfavorable) dan ASTRO yang berarti bintang (stars). Dis-astro berarti an event precipitated by stars (peristiwa jatuhnya bintang-bintang ke bumi).
            Response kemanusiaan dalam krisis emergency juga sudah berusia lama walau catatan sejarah sangat sedikit, tetapi peristiwa Tsunami di Lisbon, Portugal pada tanggal 1 November 1755, mencatat bahwa ada respon bantuan dari Negara secara ‘ala kadar’. Jumlah korban meninggal pasca emergency sedikitnya 20,000 orang. Total meninggal diperkirakan 70,000 orang dari 275,000 penduduk. Hingga dekade yang lalu, cita-cita para ahli bencana masih terus mengumandangkan slogan ‘bebas dari bencana’ (free from disaster) yang berdasarkan pada ketiadaan ancaman alam (natural hazard).
            Tiga tahun terakhir, dari publikasi tulisan-tulisan tentang management bencana, telah terjadi perubahan paradigma. Sebagai misal di Banglades dan Vietnam, khususnya yang hidup di DAS Mekong, yang semulanya bermimpi untuk bebas dari banjir (free from flood), akhirnya memutuskan untuk hidup bersama banjir (living with flood). Tentunya komitmen hidup bersama banjir, tetap dilandasi oleh semangat bahwa banjir atau ancaman alam lainnya seperti gempa, siklon, dan kekeringan boleh terjadi tetapi bencana tidak harus terjadi. Di Timor, khususnya masyarakat Besikama, sudah sangat lama hidup bersama banjir. Masyarakat tradisional Besikama sebenarnya sudah mengenal tentang praktek mitigasi banjir berdasarkan konstruksi rumah tradisional mereka sejak lama, yakni rumah panggung, yang sudah sangat tidak popular karena ‘pembangunan’ mengajarkan segala segala sesuatu yang ‘modern’.

            Disaster (bencana) didefiniskan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang memiliki empat faktor utama, yaitu :
  • tiba-tiba
  • tidak diharapkan
  • bersifat sangat merusak
  • kurang perencanaan

            Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Rencana pencegahan dan perbaikan terhadap bencana dapat membantu melindungi semua aset organisasi, termasuk sumber daya manusia, pekerjaan, data-data penting, dan fasilitas organisasi.
Cakupan bencana tidak hanya terbatas pada hilangnya data dan sumber informasi, tetapi juga kematian dari pekerja yang sangat diandalkan, keracunan produk, meledaknya sistem peralatan, kebakaran yang terjadi pada pusat distribusi utama, atau tumpahnya cairan kimia, dan lain sebagainya, sangat mempengaruhi suatu organisasi. Tabel berikut memberikan contoh-contoh penyebab terjadinya bencana.

Penyebab Terjadinya Bencana
  • kebakaran
  • badai
  • banjir
  • perubahan suhu dan kelembaban yang sangat ekstrim
  • gempa bumi dan tanah longsor
  • kecelakaan pesawat, kendaraan, dll.
  • virus computer

            Rencana pencegahan dan pemulihan dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu dengan menambahkan biaya-biaya yang tidak perlu yang akan membuat rencana tersebut menjadi tidak masuk akal bagi level manajemen. Rencana yang dibuat harus mencakup definisi yang jelas dari data-data atau record organisasi yang harus dilindungi. Hal-hal yang harus dihindari selama pembuatan rencana pemulihan adalah rekonstruksi material back-up, kopi, dan file-file yang tidak penting.

            Record-record organisasi atau perusahaan memiliki nilai yang bervariasi. Apakah record tersebut tersimpan secara elektronik ataupun di atas kertas, rencana yang dibuat harus mengidentifikasi record-record penting dan historis, yaitu record-record yang memuat sejarah perusahaan, pertumbuhan, pengembangan, operasi, dan kontribusi yang bersifat kenegaraan, termasuk record-record yang perlu ditindaklanjuti kekontinuitas bisnisnya setelah bencana.

            Daftar record penting diperlukan untuk menentukan prosedur melindungi dan merekonstruksi record-record penting yang tersimpan pada media magnetik, optik, atau bentuk lainnya yang berbeda dengan prosedur melindungi informasi yang terkandung pada media kertas.

Disaster Recovery Planning
            Disaster recovery plan merupakan program yang tertulis dan telah disetujui, diimplementasikan, serta dievaluasi secara periodik, yang menfokuskan pada semua aksi yang perlu dilakukan sebelum, ketika, dan setelah bencana. Rencana ini disusun berdasarkan review secara menyeluruh terhadap bencana-bencana yang potensial, yang mencakup lingkup fasilitas, lokasi geografis, atau industri. Rencana ini juga merupakan pernyataan dari tanggapan yang tepat untuk proses pemulihan yang bersifat efektif terhadap biaya dan cepat. Oleh karena itu, rencana yang dibuat haruslah mengidentifikasi di mana, yang mana, dan bagaimana record-record dapat diperoleh.

            Disaster recovery planning adalah suatu pernyataan yang menyeluruh mengenai tindakan konsisten yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah suatu peristiwa yang mengganggu yang menyebabkan suatu kerugian penting sumber daya sistem informasi. Disaster recovery plan adalah prosedur untuk merespons suatu keadaan darurat, menyediakan backup operasi selama gangguan terjadi, dan mengelola pemulihan dan menyelamatkan proses sesudahnya.

Sasaran pokok disaster recover plan adalah untuk menyediakan kemampuan dalam menerapkan proses kritis di lokasi lain dan mengembalikannya ke lokasi dan kondisi semula dalam suatu batasan waktu yang memperkecil kerugian kepada organisasi, dengan pelaksanaan prosedur recovery yang cepat.
Tujuan dan Sasaran DRP Tujuan DRP yang utama adalah untuk menyediakan suatu cara yang terorganisir untuk membuat keputusan jika suatu peristiwa yang mengganggu terjadi. Tujuan disaster recovery plan adalah untuk mengurangi kebingungan organisasi dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk berhubungan dengan krisis tersebut.

Sesungguhnya, ketika suatu peristiwa yang mengganggu terjadi, organisasi tidak akan mempunyai kemampuan untuk menciptakan dan melaksanakan suatu rencana pemulihan dengan segera. Oleh karena itu, jumlah perencanaan dan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya akan menentukan kemampuan organisasi tersebut dalam mengangani suatu bencana.

DRP mempunyai banyak sasaran, dan masing-masing sasaran tersebut penting. Sasaran-sasaran tersebut meliputi:
  • Melindungi suatu organisasi dari kegagalan penyediaan jasa komputer.
  • Memperkecil risiko keterlambatan suatu organisasi dalam menyediakan jasa
  • Menjamin keandalan sistem melalui pengujian dan simulasi
  • Memperkecil pengambilan keputusan oleh personil selama suatu bencana

Tahapan DRP ini meliputi:
  • Proses DRP
  • Pengujian disaster recovery plan
  • Prosedur disaster recovery

Elemen-Elemen Yang Bersifat Umum Bagi Semua Aspek Rencana
            Dalam rangka disaster recovery plan menjadi efektif, maka perlu diperhatikan elemen-elemen dasar tertentu. Selagi deskripsi aktual dari elemen-elemen tersebut berubah dari satu tempat ke tempat yang lain, pengalaman menunjukkan bahwa masingmasing harus terdapat di dalam rencana agar rencana yang efektif dapat dicapai.

Elemenelemen tersebut sebagai berikut :
  • pernyataan kebijakan yang jelas (clear policy statement), mencakup tujuan dan sasaran pemulihan;
  • wewenang aktivasi (activation authority), yaitu siapa yang berhak memimpin tim rencana pemulihan;
  • struktur tugas (task organization), mencakup tugas dan fungsi tiap tim atau anggota tim pemulihan;
  • tim pemulihan setelah bencana (disaster recovery team), yaitu anggota tim yang bertugas menjalankan disaster recovery plan;
  • layout organisasi (facility floor plan or layout), yaitu tata letak tiap tempat dalam suatu oraganisasi atau perusahaan;
  • prosedur distribusi informasi (information distribution procedure), merupakan metode spesifik untuk mengontak anggota tim pemulihan, vendor, agen pendukung, supplier, dan semua pihak yang terkait;
  • pemantauan kondisi yang berbahaya (monitoring of destructive area);
  • traning pekerja (provision for training of employee), merupakan kegiatan untuk melatih para pekerja mengenai prosedur pemulihan;
  • hal-hal lain seiring dengan jalannnya proses pemulihan (provision for ongoing review and revision).

          Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tiba-tiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah:
  1. Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi
  2. Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan korsleting
  3. Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik
  4. Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center
  5. Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat
  6. Kesalahan operasional akibat ulah manusia
  7. Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan
            Perencanaan database adalah proses pembuatan atau pengembangan struktur database yang sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh pengguna atau user.

Perencanaan database memiliki langkah – langkah penting yaitu :
  • Mendefinisikan kebutuhan (Requirement definition)
  • Jenis informasi yang harus diperhatikan (Informasi yang menjelaskan struktur data dan menggambarkan aturan atau batasan yang dapat menjaga integritasi data)

Fokus dalam mendefinisikan kebutuhan :
  • Mendefinisikan lingkup database
  • Memilih metodelogi
  • Mengidentifikasi pandangan user
  • Model data struktur
  • Model data constraints
  • Mengidentifikasi kebutuhan operasional

Disaster Recovery Planning
            Yaitu merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan membatasi resiko – resiko buruk (bencana) dan nantinya membuat kerugian – kerugian pada proses bisnis yang ada. Dapat dikatakan bahwa proses ini adalah sebuah proses penanggulangan – penganggulangan atau rencana untuk menanggulangi suatu bencana pada proses bisnis.

Beberapa Keuntungan dari Disaster Recovery Planning
  • Memperbaiki system proteksi terhadapat setiap aset – aset penting yang dimiliki oleh perusahan tersebut.
  • Membuat system proteksi infomasi atau data – data perusahaan lebih efektif.
  • Mengurangi resiko bencana akibat kesalahan manusia
  • Memperbaiki manajemen perusahaan

Backup Database
            Yaitu suatu proses yang mengacu kepada pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun kerusakan data.

Sumber :
  1. http://ptiseptianpunya.blogspot.com/2011/04/disaster-recovery-planning.html
  2. http://panca.wordpress.com/diskusi/disaster-recovery-plan/